Tukang Becak Jakarta

Jakarta Gak Ada Habis Nya

Bekisting Kolom: Definisi, Jenis, Bagian, & Cara Memasangnya.

Bekisting Kolom: Definisi, Jenis, Bagian, & Cara Memasangnya.

Bekisting Kolom Pada Bangunan

Apakah Anda pernah mendengar istilah bekisting kolom? Istilah ini memang cukup kurang dikenal bagi beberapa orang. Namun bagi orang yang berkutat dalam konstruksi, bagian ini bukanlah hal yang baru lagi.

Salah satu jenis dari bekisting atau cetakan ini juga cukup banyak digunakan, terutama dalam membangun pondasi yang kuat. Dalam artikel ini kita akan membahas pengertian bekisting kolom, beberapa bentuknya, cara memasangnya hingga cara membongkarnya.

Pengertian Bekisting Kolom

Bekisting kolom adalah salah satu bagian konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai pendukung bagian bangunan lainnya khususnya pondasi. Dimana bagian ini adalah titik vital suatu bangunan.

Bekisting kolom ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai bentuk dalam pembuatan pondasi sebuah bangunan. Fungsi lainnya adalah untuk menghasilkan cetakan beton untuk tiang atau kolom dengan ukuran dan bentuk yang dibutuhkan.

Fungsi terakhirnya adalah bertindak sebagai pendukung sementara selama proses pengembangan. Seperti yang kita ketahui, proses pembangunan memang memakan waktu yang cukup panjang, terlebih jika bangunan yang dibangun memiliki model yang rumit dan berbagai faktor lainnya.

Oleh karena itu bekisting kolom juga digunakan sebagai penopang sementara dari pondasi bangunan untuk membantu kemudahan pemasangan bagian lain dari bangunan.

Jenis Bekisting Kolom

Perlu Anda pahami, terdapat beberapa jenis bekisting yang bisa digunakan serta disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi bangunan.

Nah, berikut ini beberapa jenis-jenisnya:

1. Beskisting beton

Pertama, ada jenis bekisting beton yang terbuat dari rangka baja dan dilapisi dengan plastik. Fungsi lapisan ini adalah untuk mencegah campuran menempel pada rangka.

Jenis bekisting beton ini banyak sekali digunakan untuk beberapa kosntruksi bangunan karena dianggap lebih tahan lama dan kuat.

2. Bekisting baja

Kedua, ada bekisting baja yang juga dikenal memiliki daya kekuatan tinggi. Jenis bekisting ini lebih ringan dan mudah dipasang dari pada bekisting beton.

Namun, karena beksiting baja ini mempunyai daya kekuatan yang tinggi membuat harganya cenderung lebih mahal.

3. Bekisting kayu

Terdapat jenis bekisting yang memiliki harga cenderung lebih mudah serta mudah untuk ditemukan, yakni bekisting kayu.

Kemudian, jenis bekisting ini juga mudah dalam pengolahannya serta memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran.

4. Bekisting plastik

Selanjutnya, terdapat jenis bekisting plastik yang terbuat dari bahan enteng serta ketahanan yang baik. Apalagi, bekisting plastik memiliki berat lebih ringan dan mudah dalam hal pemasangan dan pencopotan.

Selain itu, kelebihan lain dari bekisting plastik adalah memiliki ketahanan bagus terhadap keadaan lingkungan.

Bentuk Bekisting Kolom

Dengan fungsinya yang luar biasa, bekisting memiliki bentuk yang dapat Anda pilih dan sesuaikan dengan kebutuhan.

Pada umumnya kita dapat membagi bekisting ini menjadi tiga bagian besar dari bagaimana sisinya berbentuk.

1. Bekisting Kolom dengan Sisi Lurus

Bekisting sisi lurus dapat dari berbagai bentuk termasuk kolom segitiga, persegi panjang, pentagonal, heksagonal, oktagonal atau lainnya.

Pembuatan kolom ini pada dasarnya tidak berbeda, hanya jumlah bagian atau plat cetakan disesuaikan dengan tampilan yang direncanakan, sedangkan proses pengerjaannya sama seperti pada pembuatan kolom pada umumnya.

2. Bekisting Kolom dengan Sisi Lengkung

Cetakan ini diawali dengan kolom bulat yang kemudian dibagi menjadi dua bagian lalu disatukan dengan baut penyambung.

Perhatian khusus harus diberikan pada sumber cetakan atau cetakan besi, terutama ketika Anda memutuskan untuk membuatnya sendiri atau menyewanya untuk mengurangi biaya.

Pengembangan material cetakan/cetakan menggunakan serat kaca sangat memungkinkan, namun jenis cetakan/cetakan ini memiliki beberapa kelemahan, terutama saat mencetak kolom berdiameter besar.

3. Bekisting Kolom Bentuk Khusus

Kolom dengan penampilan yang berbeda dengan yang lain tentunya membutuhkan Cetakan beton yang lain pula. Oleh karena itu, pengadaan bekisting ini juga cukup jarang ditemukan.

Namun pengadaan bekisting berbentuk khusus apalagi dengan material beton dengan berbagai macam tipe, dimensi, dan  yang berbeda-beda dalam satu bangunan akan mengakibatkan peningkatan biaya.

Tingkat kesulitan dari bentuk khusus ini juga cukup bervariasi dari bentuk yang satu dengan yang lain. Namun nilai positifnya adalah bentuk semacam ini dapat menambah nilai estetika bangunan dan keunikannya.

Bagian dari Bekisting Kolom

Bekisting ini memiliki beberapa bagian dengan fungsinya masing-masing untuk menunjang kekokohan bangunan Anda.

Bagian-bagian ini perlu diperhatikan agar semakin mudah dalam proses pemasangan bekisting kolom nanti.

1.  Sepatu Kolom (Kicker)

Pembuatan sepatu kolom disesuaikan dengan bentuk muka kolom. Bahan yang digunakan biasanya kayu dan paku atau baut atau keduanya dapat digunakan sebagai sambungan sehingga membentuk suatu bentuk yang benar-benar kaku.

Kicker akan dipaku di bagian bawah tiang atau lantai. Selain bahan kayu, Anda bisa menggunakan beton tuang hingga + 5 cm, atau menggunakan besi siku atau aluminium. Tujuan utama pemasangan baling-baling ini adalah untuk mendapatkan bentuk kolom pada posisi yang tepat.

2. Panel Bekisting (Shutter)

Untuk membuat panel bekisting, banyak bahan dapat Anda gunakan. Namun triplek sering digunakan karena alasan ekonomis, antara lain karena dapat digunakan beberapa kali (empat hingga lima kali) dan permukaan beton yang dihasilkan relatif lebih halus.

Pembuatan panel pada sisi kolom bekisting/bekisting diperkuat secara vertikal dengan balok kayu dan secara horizontal dengan tulangan tetap horizontal sesuai rencana.

Balok horizontal ini mengikat bekisting/bentuk dengan erat di sekitar kolom dan bekerja selama penuangan di mana berat agregat basah mendorong kayu lapis ke depan ke tulangan vertikal dan balok horizontal ini kemudian menahannya. Bahan lain yang bisa digunakan adalah staples baja.

3. Penyangga (Branching)

Cetakan atau yang kita sebut bekisting kolom wajib ditopang dari berbagai arah untuk menghindari terjadinya perubahan posisi, khususnya pada saat pengecoran. Umumnya, material yang dapat Anda gunakan adalah balok kayu, pipa-pipa scaffolding, dan  pipa besi.

Cara Memasang Bekisting Kolom

Anda tertarik untuk menggunakan bekisting kolom dalam membuat pondasi bangunan Anda? Simak cara memasang bekisting kolom di bawah ini sebelum memulai.

1. Mempersiapan lokasi

Cara pemasangan bekisting yang pertama adalah melakukan persiapan lokasi. Persiapan ini, pastikan Anda sudah membersihkan sekitar kolom dari kotoran, dabu, maupun material lain.

2. Menentukan posisi

Jika lokasi sudah Anda siapkan, maka selanjutnya adalah menentukan posisi dan dimensi kolom yang akan dibuat.

Anda bisa menggunakan tali atau garis sebagai panduan dalam menentukan batas kolom yang nantinya akan dicor.

3. Memasang kaki bekising

Selanjutnya, Anda bisa memasang kaki bekisting pada lokasi yang sebelumnya sudah ditentukan sesuai dengan ukuran dan bentuknya

Dalam hal ini, Anda juga harus bisa memastikan bahwa kaki bekisting sudah dipasang dengan rapi.

4. Pasang dan sambungkan panel bekisting

Langkah selanjutnya adalah memasang panel pada kaki bekisting yang telah dipasang sebelumnya dengan menggunakan kunci bekisting.

Jika sudah, maka hubungkan panel tersebut menggunakan sambungan supaya bisa kokoh dan rapat selama proses pengecoran.

5. Periksa dan lakukan pengecoran

Sebelum melakukan pengecoran, pastikan kembali bahwa semua panel sudah terpasang dengan benar dan penguncinya juga sudah dikencangkan dengan baik.

Selain itu, periksa juga bahwa setiap bagian pada beskisting kolom tersebut tidak ada kerusakan.

Selanjutnya, apabila semua persiapan sudah selesai, maka Anda bisa mulai proses pengecoran pada kolom.

6. Pembongkaran bekisting

Setelah proses pengecoran, maka beton akan mengeras dan membentuk dengan sempurna. Kemudian, Anda bisa membongkar bekisting kolom dengan hati-hati supaya terhindar dari kerusakan.

7. Pembersihan

Tahap terakhir adalah melakukan pembersihan pada area sekitar kolom yang masih tersisa material atau bahan lainnya.

Selain itu, Anda juga harus melakukan pemeriksaan ulang bahwa kolom tersebut tidak terdapat kerusakan atau kebocoran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


*