Ojol: Inovasi Transportasi Masa Kini
SALAH satu kebutuhan utama untuk melakukan kegiatan adalah dengan memilih transportasi yang ingin kita gunakan. Seiring dengan perkembangan teknologi, transportasi pun ikut mengalami perubahan.
Transportasi online tentunya sudah sering didengar oleh masyarakat, penyedia jasa angkutan berbasis teknologi yang dapat diakses dan digunakan kapan pun dimana pun ini adalah suatu inovasi yang menggunakan teknologi.
Transportasi online memudahkan masyarakat dengan sistem yang digunakannya dan memberikan tarif yang lebih murah.
Salah satunya yakni ojek online atau ojol yang sudah ada sejak tahun 2009. Ojol yang pertama kali muncul adalah Go-jek yang diciptakan oleh Nadiem Makarim.
Go-jek sudah hadir di 167 kota dan kabupaten diseluruh Indonesia. Awalnya Go-jek memiliki tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan dengan pendapatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Terbukti dengan mampunya ojol yang telah menjadi lapangan pekerjaan bagi banyak orang setelah mengalami PHK akibat pandemi covid-19.
Lapangan pekerjaan dari ojol saat ini menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan saling memudahkan antar driver dengan penumpang.
Tidak hanya Gojek, saat ini sudah banyak ojek online yang tercipta melalui inovasi dan perkembangan teknologi seperti maxim dan grab. Ojol juga menawarkan jasa pengantaran barang hingga makanan seperti gofood grab food hingga shopee food. inovasi ini memudahkan masyarakat karena dianggap lebih efisien.
Hadirnya ojol merupakan perubahan sosial yang dirasakan masyarakat dalam bentuk modernisasi dari kemajuan teknologi yang ada. Masyarakat yang tadinya tidak mengerti menggunakan transportasi online kini menjadi paham karena pada masa kini banyak hal yang menggunakan sistem online.
Transportasi online adalah wujud inovasi dari transportasi umum atau transportasi konvensional seperti ojek pangkalan, angkot, hingga taxi.
Inovasi ini merupakan bentuk dari perubahan sosial melalui teori fungsionalisme yang mangartikan modernisasi seperti ini sebagai bentuk proses transformasi yang memiliki fungsi dan ciri yang khas.
Sebelum adanya transportasi online tentunya kita mengenal transpotasi konvensional sebagai transportasi yang biasa kita gunakan atau temukan di jalan sebelum adanya transportasi online, contohnya yaitu ojek pangkalan, angkutan umum, becak, taxi, bajaj, bus dan sebagainya.
Transportasi konvensional saat ini telah kalah peminat dari transportasi online. Meskipun keduanya, yakni transportasi online maupun konvensional memiliki dampak baik dan buruknya masing-masing seharusnya dapat berjalan beriringan di tengah arus modernisasi.
Keduanya, yakni transportasi online maupun konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat terhadap pengunaan transportasi yang tadinya konvensional menjadi online seharusnya dapat berjalan beriringan dengan adanya modernisasi.
Tidak ingin kalah dengan transportasi online, sebenarnya transportasi konvensional pun sudah banyak yang menggunakan sistem pemesanan online seperti kapal melalui aplikasi ferizy, kereta api menggunakan aplikasi KAI, hingga MRT dan LRT.
Namun, Ojol tetap menjadi transportasi online yang paling efisien karena sudah tersebar ke seluruh wilayah di Indonesia melalui inovasi transportasi dari ojek pangkalan menjadi ojek online yang lebih banyak digemari oleh masyarakat dengan perkembangan yang cukup pesat di tengah arus modernisasi ini.
Proses bertahap untuk kemajuan masyarakat dari sesuatu yang lama ke dalam bentuk yang baru dengan mengikuti arus perkembangan dan pembangunan di suatu kelompok masyarakat adalah bentuk dari modernisasi.
Perubahan penggunaan transportasi di tengah masyarakat secara tidak langsung memaksa masyarakat untuk mengikuti perubahan sosial dalam perkembangan teknologi. Dengan adanya transformasi online ini tentunya tidak luput dari permasalahan antara transportasi online dengan transportasi konvensional.
Melihat dari prespektif masyarakat yang masih melakukan pekerjaan sebagai pemberi layanan jasa transportasi konvensional, tentunya belum bisa mengikuti perkembangan teknologi sehingga merasa kalah saing dengan layanan jasa transportasi online.
Permasalahan tersebut muncul karena adanya kecemburuan sosial akibat transportasi online yang banyak digemari masyarakat sehingga lebih ramai penumpang daripada transportasi konvensional atau angkutan umum biasanya seperti ojek pangkalan, angkot, dan sebagainya.
Permasalahan yang terjadi diantara keduanya mengakibatkan kurangnya rasa aman dan nyaman bagi driver ojol karena kerap kali terjadi kerusuhan di tengah jalan. Banyaknya kasus pertikaian yang terjadi antara kedua belah pihak yang menyebabkan ojol harus berhati-hati dalam mengambil penumpang.
Tidak hanya membahayakan kedua belah pihak, namun hal tersebut juga membahayakan masyarakat sekitar karena kerusuhan kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat. Lantas apa yang membuat perubahan yang memiliki peluang baik untuk kemajuan Indonesia ini malah memecah belah masyarakat?
Akar dari permasalahan ini adalah kecemburuan sosial. Aturan hukum yang mengatur agar perkembangan teknologi ini merupakan hal yang sangat dibutuhkan agar inovasi ini dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya. Kemudian, diperlukan juga edukasi terhadap masyarakat yang tidak mengerti teknologi agar dapat mengikuti arus perubahan sosial.
Sampai saat ini, ojol masih terus beroperasi dengan peminat yang cukup tinggi. Ojol juga terus berkembang dengan dibuktikan oleh banyaknya perusahaan ojek online yang hadir di tengah masyarakat saat ini.
Perubahan sosial ini dapat ikut menunjang kemajuan Indonesia sehingga menjadi tugas bersama antara masyarakat dan pemerintah dalam memajukan teknologi dan masyarakat agar sama-sama memiliki kemampuan untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat bermanfaat dengan menjadi hal yang menguntungkan bagi kita bersama, baik masyarakat maupun pemerintah dengan tujuan kemajuan Indonesia. (*)