Pedagang UMKM di Wisata Monas Lenggang Jakarta Menjerit, Banyaknya Pungli Dan Dipermainkan oleh Oknum KOPTANAS » Warta Sidik
Wartasidik.co —Jakarta
Puluhan Pedagang Warung UMKM di blok D, Wisata Monas Lenggang Jakarta Menjerit serta sangat menguntungkan selama perdagangan belakangan ini, sangat sepi sekali dari para pengunjung karena lokasi berdekatan dengan sarana bangunan yang ambruk Kios bekas kebakaran UMKM.
Dikarenakan bekas kebakaran serta bangunan yang ambruk membuat para pengunjung enggan mampir ke lokasi kios para pedagang Warung UMKM di blok D, Wisata Monas Lenggang Jakarta.
Lokasi tersebut terlihat melihat mata sangatlah kumuh dan menguatkankan pengunjung takut tertimpa runtuhnya bangunan yang tersisa Bekas kebakaran tersebut. Minggu (26/05/2024).
III Baca Juga :
Kadiv Propam Mabes Polri Diminta Tegas, Copot Kapolsek Aek Natas
Alvin Lim Kritik Penguntitan Jampidsus Kejagung Oleh Densus 88 : Bentuk Intimidasi
Pedagang Warung UMKM di blok D Wisata Monas Lenggang Jakarta, Iswatun (44), saat ditemui awak media menceritakan selama ini sangat menguntungkan perdagangan belakangan ini karena sangat Sepi dari pengunjung.
Kami dagang Warung UMKM di blok D Wisata Monas Lenggang Jakarta pusat ini saking sepinya hanya mendapatkan uang sehari dagang hanya mendapat Rp100 ribu rupiah selama saya merantau, baru kali ini yang paling sulit saya rasakan.
Seratus ribu saja susah,” kata ibu Iswatun sapannya Ibu Jebing kepada Mencari media awak di wisata Monas Lenggang Jakarta. Minggu (28/05/2024).
Buat cari makan sendiri saja sudah susah, Anak ada tiga rumah saya mengontrak, Sebagai Ibu dari tiga anak mengandalkan usaha ibunya,” lanjutnya.
Biasanya, Iswatun berjualan warung makan di sekitaran blok D, Lenggang Jakarta Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat sangat ramai, namun belakangan ini sangat lah sepi dari pengunjung.
Advokat Alvin Lim Kritik Kinerja Polisi Terkait Kasus Vina Cirebon
Semenjak terjadi kebakaran sarana lokasi tempat UMKM di blok D, seluas 204 kios warung UMKM wisata Monas Lenggang Jakarta sudah 2 tahun lebih terbengkalai tidak ada realisasi untuk dibangun kembali.
Bahkan dari besi dan seng atap yang terlihat roboh tersebut terlihat dibiarkan begitu saja terkesan dimaksudkan oleh Pemda bahkan dari pengelola sama sekali tidak adanya perhatian untuk membangun kembali terutama dari pihak koperasi pedagang wisata Monas Lenggang Jakarta (KOPTANAS).
Terlihat sangat ironisnya di lokasi tersebut pun banyaknya tumpukan sampah yang sangat menggangu dikarenakan bau busuk sampah sangat menjijikan, sampah -sampah tersebut tidak pernah diangkut oleh pihak kebersihan lingkungan.
Bahkan di belakangan ini pihak KOPTANAS wisata Monas Lenggang Jakarta, hanya memungut iuran bulanan yang bahasanya swadaya untuk sampah dari para pedagang UMKM di blok D, wisata Monas Lenggang Jakarta sebesar Rp 200 ribu hingga Rp 450.000, per bulan nya.
Para pedagang UMKM di blok D Wisata Monas Lenggang Jakarta, merasa dipermainkan oleh oknum KOPTANAS, dengan artian bila tidak membayar iuran bulanan maka mereka tidak mengetahui keberadaan tempat dagangannya.
Ada pengakuan dari seorang pedagang UMKM di blok D, Wisata Monas Lenggang Jakarta, pernah tidak membayar iuran bulanan, kran air nya di copot oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.KOPTANAS belakangan ini diduga adanya permainan kepada para pedagang kuliner berupa supplier yang diperjualbelikan sarana lahannya.
Artinya mereka lebih banyak berpihak kepada para pedagang pemasok yang berada di lahan Monas 1 atau Monas 2.
Dugaan banyaknya Pungli yang dilakukan oleh pihak pengelola koperasi pedagang wisata Monas Lenggang Jakarta, KOPTANAS.
Sewajibnya pihak terkait khususnya Walikota Jakarta pusat, Dinas Pariwisata dan Dinas Koperasi, UMKM Jakarta pusat diminta turun kelapangan melihat keadaan yang terjadi adanya dugaan pungutan pembohong (Pungli) yang tidak bertanggung jawab terhadap para pedagang UMKM di Wisata Monas Lenggang Jakarta.