Tukang Becak Jakarta

Jakarta Gak Ada Habis Nya

Tag Archive : Megawati

Tutup Rakernas PDIP, Megawati: Pemimpin Jangan Mudah Silau Kemajuan Bangsa Lain

Megawati kemudian menyinggung soal fenomena masyarakat Indonesia yang latah dengan budaya asing, seperti menggunakan isyarat jari tangan berbentuk love yang kerap dilakukan oleh idol Korea Selatan. 

“Makanya tadi saya bilang, ibu-ibu mejeng terus gini (menunjukkan jari tangan sign love), apa tadi saranghaeyo? Itu bahasanya aja udah Bahasa Korea,” katanya.

Menurut dia, bangsa Indonesia seharusnya bangga dengan penggunaan tradisi dan bahasanya sendiri.

“Lebih baik kalau memang mau ngomong begini emmuah (isyarat mencium jauh) aku cinta padamu. Bukannya menghina, itu biarin miliknya orang Korea. Kan kita punya sendiri budaya kita, agar kemerdekaan itu bisa kekal dan abadi,” ucap Megawati.

Info Kosan

Rekomendasi Rakernas V PDIP, Minta Megawati Kembali Jadi Ketua Umum Periode 2025-2030

Ketua DPP PDIP Puan Maharani berkaca-kaca dan tampak sedih dan hampir menitikkan air mata saat membacakan poin nomor 7 dalam rekomendasi rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP. Kalimat yang membuat Puan menitikkan air mata adalah ketika dia membacakan sikap kader yang berbelok arah tidak sesuai perintah partai.

“Sehubungan dengan adanya perilaku kader partai yang tdak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakernas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan Maharani sambil sedikit terisak di atas podium Rakernas, di Beach City International Stadium, Minggu (26/5/2024).

Oleh karena itu, kata Puan, Rakernas PDIP merekomendasikan untuk menyempurnakan sistem rekrutmen, pelatihan, kaderisasi, dan penugasan partai.

“Agar apa yang terjadi dengan penyimpangan perilaku kader pada Pemilu 2024 tidak terulang kembali,” harap Puan.

Dalam rekomendasi tersebut memang tidak disebutkan siapa kader PDIP yang melakukan penyimpangan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak diundang di acara Rakernas V PDIP. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan partainya tidak mengundang Jokowi.

Hasto menegaskan yang diundang ke Rakernas PDIP adalah mereka yang menjaga demokrasi, hukum dan mau menegakkan hukum.

Sebab, kata Hasto, Rakernas PDIP ke-V ini digelar dalam momentum semangat reformasi untuk melawan sisi gelap kekuasaan. Di sisi lain, lanjut Hasto, publik telah merekam bahwa pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling brutal.

 

 

 

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Info Kosan

Puan Nangis Saat Singgung Kader PDIP Pelanggar Konstitusi, Megawati: Piye Toh Penggede Partai Cengeng?

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung ekspresi Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang berkaca-kaca dan sempat menangis saat meminta maaf kepada rakyat ketika menyinggung ada kader yang menyimpang dan melanggar konstitusi.

Menurut Megawati, Puan tidak seharusnya menangis. Sebab, kata Megawati, Puan adalah seorang tokoh besar di PDIP, maka tidak boleh menangis.

“Saya sudah deg-dengan aja Mbak Puan tadi, karena Mbak Puan itu lebih cengeng dari saya, ini piye toh penggede-penggede partai pada cengeng?,” kata Megawati saat berpidato pada penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Megawati meminta, kepada Puan dan seluruh kader PDIP untuk memiliki kesabaran yang besar atau yang disebutnya sebagai kesabaran revolusioner.

“Tidak perlu cengeng lah, kesabaran revolusioner!,” minta Megawati Soekarnoputri.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani berkaca-kaca dan tampak hampir menangis saat membacakan poin nomer 7 dalam rekomendasi rapat kerja nasional (Rakernas) ke-V PDIP.

Kalimat yang membuat Puan Maharani menitikan air mata adalah ketika dia membacakan sikap kader yang berbelok arah tidak sesuai perintah partai.

“Sehubungan dengan adanya perilaku kader Partai yang tdak menjunjung tinggi etika politik, tidak berdisiplin, dan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ideologi partai, serta melakukan pelanggaran konstitusi dan demokrasi, Rakenas V Partai menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia,” kata Puan sambil sedikit terisak di atas podium Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Minggu (26/5/2024).

 

Info Kosan

7 Pernyataan Megawati Terkait Pemilu 2024 dalam Pidato Politik Pembukaan Rakernas V PDIP

Selain itu, Megawati Soekarnoputri mengingatkan perjuangan hingga reformasi bisa lahir dan terwujud. Ia lantas membandingkannya dengan siatuasi anomali demokrasi yang terjadi saat ini, khususnya terkait Pilpres 2024.

Menurut Megawati, Reformasi lahir lantaran ada pemerintahan otoriter dan keinginan mewujudkan demokrasi.

“Reformasi lahir sebagai koreksi menyeluruh terhadap watak pemerintahan otoriter, untuk mewujudkan negara hukum yang demokratis. Dalam proses ini, partai politik, pers, supremasi hukum, sistem meritokrasi, dan Pemilu yang jurdil harus hadir sebagai satu ekosistem demokrasi,” kata Megawati.

Dia menyebut, bagaimana reformasi dan saat dirinya menjabat sebagai Presiden, ada pemisahan TNI dan Polri dan menciptakan lembaga yang lebih profesional dan bersikap netral dalam setiap pesta demokrasi.

“Dalam masa kepemimpinan saya sebagai Presiden ke-5 Republik Indonesia, reformasi telah memisahkan TNI dan POLRI. Kedua lembaga negara ini dituntut profesional, melepaskan dirinya dari Dwigungsi ABRI, dan bersikap netral dalam setiap pesta demokrasi,” tutur Megawati.

Dia pun teringat saat menerima penugasan untuk memisahkan TNI dan Polri tersebut, saat itu ABRI selama Orde Baru digunakan sebagai mesin politik melalui fungsi sosial politiknya.

“Pemisahan ini, jangan lupa ini keputusan MPR. TAP MPR-nya ada. Dilakukan sebagai kehendak rakyat. Dalam proses itu saya berharap agar TNI dan Polri dapat belajar dari para seniornya,” ungkap Megawati.

Dia pun menjelaskan, TNI-polisi harus bisa belajar dari Panglima Besar Jenderal Sudirman yang disebutnya sangat sederhana sekali. Kemudian ada sosok seperti Oerip Sumohardjo, Gatot Subroto dan lainnya.

“Menurut saya mereka orang yang punya karakter,” kata Megawati.

Sementara itu, lanjutnya, di Polri ada sosok Jenderal Pol Hoegeng yang juga sederhana. Di mana dia mengenal kepribadiannya. “Kapan polisi seperti Pak Hoegeng lagi ya?,” tanya Megawati.

Namun menurutnya, kondisi ideal yang dituju itu kini malah terancam. Menurutnya, saat ini ada indikasi kuat intimidasi oleh aparat ke sejumlah pihak. Bahkan sampai TNI dan Polri dibawa lagi ke politik praktis.

“Sebagaimana kita rasakan dalam pilpres yang baru saja berlalu. Saya itu sedihnya gitu, saya ini presiden ketika pemilu langsung pertama dan berhasil. Sekarang pemilunya langsung tapi kok jadi abu-abu,” pungkas Megawati.

Info Kosan

Rakernas ke-V PDIP Bakal Ditutup dengan Pidato Megawati

Megawati juga mengulas soal makna di balik Satyam Eva Jayate sebagaimana menjadi tema besar Rakernas PDIP 2024 ini. Menurut dia, bahasa sansekerta yang berarti kebenaran pasti menang itu, merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezoliman. Termasuk, harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Megawati juga menyinggung pihak-pihak yang tak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia menyakini, pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen.

“Apa yang saya omongkan pasti benar, jadi mereka yang nggak mendengar itu pasti akan terbakar oleh kebenaran yang ada dari api abadi Mrapen, yang kita ambil untuk menunjukkan api abadi yang membawa kebenaran, bahwa yang tidak benar itu pasti akan terbakar,” tegas Megawati.

Megawati juga menyinggung berbagai persoalan yang fundamental tentang pengelolaan negara saat ini dan ke depan. Antara lain tentang utang negara dan bagi-bagi kursi menteri.

Megawati mempertanyakan soal bagaimana harus membayar utang negara yang semakin membesar. Ia membandingkannya dengan situasi ketika dulu Indonesia bisa cepat membayar utang ke IMF.

“Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh,” kata Megawati.

 

Info Kosan

Megawati Goda Puan soal Jadi Ketum PDIP, Dinilai Jadi Dukungan Politik Terbuka

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berseloroh terkait kepemimpinan partai berikutnya yang disinggungkan terhadap putrinya Puan Maharani dalam pidato pembukaan Rakernas V PDIP. Pengamat politik Universitas Paramadina Khoirul Umam menilai seloroh Megawati adalah dukungan politik terbuka dari Megawati ke Puan sebagai calon Ketum PDIP selanjutnya.

Statement Mega ini merupakan sinyal kuat akan terjadinya regenerasi kepemimpinan PDIP dalam Kongres PDIP mendatang,” kata Umam melalui pesan singkat diterima, seperti dikutip Minggu (26/5/2024).

Umam menilai, tindakan Megawati terbilang lazim, mengingat Puan Maharani bukan hanya anak biologis, tetapi juga anak ideologis Megawati, yang tidak akan mungkin mengkhianati agenda perjuangan ibunya sendiri.

“Statement Mega ini bisa menjadi kode keras bagi struktur kepartaian PDIP untuk mulai mengkonsolidasikan kekuatannya untuk mendukung Puan sebagai penerus Megawati ke depan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) ini.

Umam menambahkan, cara Megawati melecut semangat para kadernya dengan meneriakkan, PDIP tahan banting, takut atau tidak, berani apa tidak, menjadi indikasi kuat PDIP akan mengambil sikap sebagai oposisi di hadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Sikap ini mempertegas PDIP tidak ingin diajak negosiasi dan kompromi dengan pemenangan Pemilu 2024 lalu,” tukas Doktor Ilmu Politik dari School of Political Science & International Studies, University of Queensland, Australia ini.

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato politiknya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Jumat (24/5), Megawati berkelakar yang bernada menggoda Puan untuk saling berganti posisi.

Megawati ingin Puan menggantikan posisinya sebagai Ketua Umum PDIP, sementara dia menggantikan Puan menjadi Ketua DPR RI.

“Jadi saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Mexico. Lalu saya bilang, ‘Gantianlah sama saya. Saya, deh, yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum.’ He-he-he,” ucapnya sembari tertawa.

“Loh enak-enak saja, masa saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang-ganjing enggak jelas. He-he-he,” sambung Megawati.

Info Kosan

Momen Megawati Tiba di Arena Rakernas Jelang Berikan Pengarahan Tertutup ke Kader PDIP

Sebelumnya, Megawati telah membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke -V dan memberikan pidato politiknya pada Jumat 25 Mei 2024.

Dia mengawalinya dengan mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang menempatkan partainya di urutan pertama pada Pileg 2024. Namun, ia juga menyoroti situasi pemilu presiden yang dipandangnya banyak anomali dan dengan diwarnai kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif (TSM). Ia pun sempat menangis karenanya.

Atas dasar itu, Megawati menegaskan PDIP sebagai partai yang pernah melalui badai sejarah, akan tetap berani melawan segala bentuk ketidakadilan.

Presiden kelima RI itu lantas menyebut bahwa dirinya tidak takut jika dianggap provokator.  Sebab, semua itu demi bangsa dan negara yang lebih baik.

“Nanti katanya saya “Bu Mega provokator” Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan. We enak wae, ngerti kan? ngerti kan yang dimaksud?,” tegasnya.

Megawati juga mengulas soal makna dibalik Satyam Eva Jayate sebagaimana menjadi tema besar Rakernas ke-V ini. Menurut dia, bahasa sansekerta yang berarti kebenaran pasti menang itu, merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezoliman. Termasuk, harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Megawati juga menyinggung pihak-pihak yang tak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia menyakini, pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen.

“Apa yang saya omongkan pasti benar, jadi mereka yang nggak mendengar itu pasti akan terbakar oleh kebenaran yang ada dari Api abadi Mrapen, yang kita ambil untuk menunjukkan api abadi yang membawa kebenaran, bahwa yang tidak benar itu pasti akan terbakar,” tegas Megawati.

Info Kosan

Sentilan Megawati di Pidato Rakernas ke-V PDIP, dari Kecurangan Pilpres hingga Utang Negara

Presiden Kelima RI itu mengatakan, dirinya pernah menghadapi krisis multidimensi saat memimpin pasca reformasi.

“Saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33, tetapi bersifat zaken cabinet, kabinet profesional. Terbukti, krisis dapat di atasi, dan seluruh utang terutama dengan IMF (International Monetary Fund) dapat dilunasi,” jelas Megawati.

“Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh. Kayak apa kalau terjadi gimana?” tambah Megawati.

Diketahui, Rakernas V PDIP digelar pada 24-26 Mei 2024 di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta.

Adapun Rakernas kali ini mengusung tema “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang” dan subtema “Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran”.

Sebanyak 4.858 peserta yang terdiri dari fungsionaris DPP Partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, badan dan sayap partai, Ketua, Sekretaris, Bendahara DPLN dari 16 negara, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, Kepala dan Wakil Kepala Daerah PDIP, serta calon anggota DPR RI terpilih pemilu 2024 yang non-incumbent hadir langsung dalam Rakernas PDIP 2024.

Info Kosan

Megawati akan Beri Pengarahan Tertutup di Hari Kedua Rakernas PDIP 2024

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan (PDIP) memasuki hari kedua, pada hari ini, Sabtu (25/5/2024). Agenda Rakernas V PDIP pada hari kedua yakni, pandangan umum DPD-DPD partai, yang akan dilanjutkan dengan pengarahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sidang komisi Rakernas PDIP 2024. Sidang ini akan membahas tiga hal pokok yakni; sikap politik, program kerakyatan, dan Pilkada serentak 2024. 

Sebelumnya Megawati Soekarnoputri secara simbolis menerima Obor Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam yang diambil dari api abadi Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Penyerahan obor api itu sekaligus menandai resmi dibukanya Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat kemarin (24/5/2024). 

Sebanyak 25 pelari mengiringi obor api tersebut menuju panggung utama arena Rakernas V untuk diserahkan kepada Megawati. Mereka, telah berlari melintasi 20 kabupaten/kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta hingga menempuh jarak 526 km. 

Megawati didampingi oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang bertindak sebagai pemimpin prosesi, dan juga Ketua DPP PDIP yang juga putri Megawati, Puan Maharani. 

“Dengan mengucapkan bismillahirahmannirahim ini adalah simbol karena terus ketika api dinyalakan itu semangat kita terus seperti api nan tak kunjung padam. Ini api di bawa berlari berpaa hari ya 4 ya? itu dari Mrapen dan ini nantinya tetap dinyalakan untuk ditaruh di Sekolah Partai,” kata Megawati sambil memantik api dengan obor. 

Sebelum membuka Rakernas, Megawati menyampaikan pidato politik. Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang selalu mendukung PDIP hingga tetap berdiri tegak menjadi pemenang Pemilu Legislatif (Pileg) tiga kali berturut-turut.

 

Info Kosan

Infografis Rakernas V PDIP dan Pidato Politik Megawati

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik. Megawati berpidato saat membuka Rapat Kerja Nasional atau Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Jumat 24 Mei 2024.

Banyak hal dikemukakan Megawati dalam pidato politiknya. Di antaranya, Presiden ke-5 RI ini menyebut terjadi kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif pada Pemilu 2024. Adanya kecurangan tersebut, Megawati menyatakan siap dan berani menjadi provokator demi kebenaran dan keadilan.

“Kita tahan banting kok, berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak? Berani apa tidak? Takut apa tidak?” tanya Megawati kepada para peserta Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Jakarta, Jumat 24 Mei 2024.

Megawati juga menyinggung sejarah terbentuknya Mahkamah Konstitusi atau MK. Dia menyebut, MK merupakan barang bagus yang dirinya bentuk. Hanya saja, Mega menilai saat ini peran MK tidak digunakan dengan baik. Dia pun menyinggung adanya putusan perkara nomor 90 syarat calon presiden dan calon wakil presiden.

Bukan hanya itu. Menurut Megawati, Indonesia tidak mengenal istilah oposisi maupun koalisi. Sebab, Indonesia adalah negara yang menganut sistem presidensial, bukan parlementer.

Dalam sistem presidensial, putri sulung Presiden ke-1 RI Sukarno itu mengingatkan pentingnya pengawasan sebagai penyeimbang terhadap penguasa. “Dalam menyikapi politik ke depan, sebagai partai yang memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan demokrasi, kita tetap menempatkan penting adanya check and balances. Bahwa demokrasi memang memerlukan kontrol dan penyeimbang.”

Ketum PDIP tersebut sekaligus menyinggung soal sikap partainya terhadap pemerintahan ke depan. Megawati pun mengatakan, suara akar rumput partai akan didengarkan.

“Bagaimana sikap PDIP terhadap pemerintah ke depan? tentu harus dicermati dengan seksama, partai harus mendengarkan semua, suara akar rumput dari yang berteriak-teriak sampai yang sayup-sayup. Dan terus berjuang bagi terlembaganya demokrasi yang sehat. Inilah bagian dari skala prioritas kita di Rakernas V ini,” kata Megawati dalam pidato politik saat membuka Rakernas PDIP di Ancol.

Seperti apa petikan pidato politik Megawati saat pembukaan Rakernas V PDIP? Bagaimana kilas balik Rakernas PDIP dalam rentang 2016 hingga 2024? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:

Info Kosan