Tukang Becak Jakarta

Jakarta Gak Ada Habis Nya

Megawati Ingatkan Soal Krisis Air di Bali Saat Penutupan Rakernas V PDIP

Megawati Ingatkan Soal Krisis Air di Bali Saat Penutupan Rakernas V PDIP

Sebelumnya diketahui, belum lama ini Bali baru saja menggelar forum internasional terkait masa depan air dunia dalam KTT World Water Forum (WWF) ke-10.

Ketua DPP PDIP yang sekaligus menjabat Ketua DPR RI Puan Maharani sempat berpidato meyampaikan pendapatnya soal nasib air dunia yang sedang dilanda krisis.

Menurut Puan, ada empat isu yang dibahas parlemen global terkait permasalahan air, pertama soal akses kepada air dan sanitasi sebagai penentu SDGs (Sustainable Development Goals) atau Target Pembangunan Berkelanjutan, kedua soal praktik inovatif untuk manajemen air yang inklusif, ketiga soal air sebagai inti dari aksi iklim, dan keempat soal diplomasi air dan kerja sama untuk perdamaian.

Menurut Puan, pertemuan ini telah memberikan ruang diskusi dan berbagi pengetahuan antara anggota parlemen dunia dengan pakar, organisasi internasional, dan organisasi masyarakat sipil dari berbagai negara.

“Hari ini, saya menutup pertemuan Parlemen dengan menyampaikan komitmen parlemen dunia untuk mengatasi krisis air secara bersama-sama,” ucap Puan.

Puan memastikan, komitmen parlemen global dituangkan dalam sebuah Communique, sebagai outcome document dari Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th WWF. Dokumen hasil pertemuan itu diberi nama Nusa Dua Communique yang memuat rekomendasi parlemen untuk aksi air.

   

Info Kosan

Bantah Adanya Penganiayaan pada Tersangka Pembunuhan Vina Cirebon, Begini Kata Polisi

Sebelumnya, tersangka Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan membantah terlibat dan menjadi otak pembunuhan Vina Cirebon. Bantahan tersebut disampaikan Pegi saat dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).

Ketika itu, wartawan diberikan kesempatan untuk bertanya langsung pada Pegi Setiawan. Ada yang menanyakan alasannya mengganti identitas. Namun, Pegi menjawab dia tidak terlibat pembunuhan itu.

“Saya tidak pernah melakiukan pembunuhan itu,” kata Pegi di Mapolda Jabar, Minggu (26/5/2024).

“Saya rela mati. Saya rela mati,” jelas dia.

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan menegaskan, penetapan tersangka Pegi Setiawan telah sesuai dengan alat bukti dan dokumen identitas yang didapat penyidik.

“Ya, bahwa kita yakinkan bahwa PS adalah ini. kita sudah menyita sejumlah dokumen terkait dengan identitas,” kata Surawan.

Surawan menyebut terkait dokumen yang dimaksud pertama yakni STNK motor yang digunakan. Kemudian, ijazah dan Kartu Keluarga (KK) dari Pegi yang telah berhasil diamankan penyidik sebagai barang bukti.

“Walau pun motornya belum dapat tapi STNK kendaraan yang digunakan pada saat kejadian kita sudah mengamankan. Kita meyakinkan ini dengan sejumlah dokumen, baik KK kemudian Ijazah dan sebagainya, kita yakinkan bahwa ini adalah PS alias Pegi Setiawan,” tutur dia.

Perlu diketahui setelah delapan tahun berlalu kasus tewasnya Vina dan Eky kembali muncuat. Sehingga terkini polisi pun berhasil menangkap otak dari pelaku pembunuhan, yakni Pegi Setiawan alias Perong.

Sampai saat ini Pegi masih menjalani pemeriksaan secara intensif oleh penyidik. Dengan tugas masih ada dua buronan yang belum tertangkap yakni Andi dan Dani. Sebab, dalam kasus ini terdapat 11 tersangka, 8 diantaranya telah dijatuhi hukuman.

Mereka adalah yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadhani, Hadi Saputra, Jaya, Eka Sandi, Sudirman dan Supriyanto dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Lalu, Saka Tatal yang dijatuhi hukuman 8 tahun penjara, karena saat kejadian 2016 masih dibawah umur.

Info Kosan

Singgung Kondisi Hukum Indonesia Terkini, Megawati: Berkeadilan vs Manipulasi

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai, proses dan sistem hukum yang terjadi saat ini menjadi tantangan dan pekerjaan rumah yang berat untuk bangsa ke depan.

Sebab, Megawati Soekarnoputri melihat sederet peristiwa hukum yang terjadi di Tanah Air terjadi fenomena baru yaitu hukum vs hukum.

“Jadi kalau sikap politik partai, ke depan tidaklah ringan dan juga bagaimana beratnya pekerjaan rumah untuk membangun sistem hukum yang berkeadilan,” ujar Megawati saat berpidato di penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu, (26/5/2024).

“Karena menurut saya, saya bilang sekarang itu hukum vs hukum,” sambung dia.

Megawati lalu menjelaskan, hukum vs hukum atau hukum lawan hukum adalah hukum yang mengandung kebenaran berkeadilan, melawan hukum yang dimanipulasi.

Dia pun mencontohkan, hukum dimanipulasi adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90 yang mengubah syarat pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Kemudian, lanjut Megawati, apa yang terjadi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta lembaga penyelenggara dan pengawas Pemilu yang tak menegakan hukum seusai aturan.

“Ini, padahal hukum dan hukum, ini kejadian di MK, di KPK, terus di KPU. Heran saya KPU, kok enggak ngerti saya, kok bisa nurut, padahal Komisi Pemilihan Umum. Padahal harusnya dia pasti Luber, pasti Jurdil, jadi apa netral, eh enggak, pusing dah,” keluh Megawati.

“Bawaslu, mana saya dengar semprit? tidak ada! Kan mestinya semprit tuh keras banget kan, prit, prat, prit, apalagi yang kemarin (Pilpres 2024), mestinya prat, prit, enggak ada. Sepi, sunyi, sendiri,” sambung putri Proklamator RI Bung Karno ini.

 

Dalam Perayaan Ulang Tahun ke-51 PDI Perjuangan, sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politik. Dalam pidato sepanjang lebih dari 60 menit itu, dalam beberapa kali Megawati terkesan menyentil Presiden Joko Widodo yang untuk perta…

Info Kosan

Gempa Hari Ini Minggu 26 Mei 2024: Empat Kali Menggetarkan Tiga Wilayah Indonesia

Apa Itu Gempa Bumi?

Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

Tanggap Bencana Gempa Bumi

Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

Info Kosan

Jawab Tudingan Saka Tatal Jadi Korban Salah Tangkap Kasus Vina Cirebon, Polisi: Sudah Diuji hingga Kasasi

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Pengakuan mengejutkan datang dari seorang narapidana kasus pembunuhan sepasang kekasih Vina dan Rizky (Eky) yang terjadi di Cirebon, Jawa Barat pada 2016 silam. Dia adalah Saka Tatal yang telah divonis 8 tahun penjara dan kini sudah bebas.

Muncul di hadapan publik, Saka Tatal mengaku menjadi korban salah tangkap dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.

Terkait hal ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan buka suara. Dia menegaskan bahwa keterlibatan Saka Tatal dalam kasus Vina Cirebon telah dibuktikan di pengadilan.

“Semua sudah di pengadilan,” kata Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5/2024).

Dia mengatakan, keterangan yang disampaikan para pelaku sudah diuji di pengadilan, bahkan sampai tingkat kasasi. Surawan pun menegaskan bahwa perkara delapan terpidana tersebut telah inkrah alias berkekuatan hukum tetap.

“Jadi apapun keterangan pelaku saya kira tidak perlu dipersoalkan lagi,” ucap dia.

Pengakuan Saka Tatal

Sebelumnya, Saka Tatal mengaku menjadi korban salah tangkap dalam kasus pembunuhan terhadap Eky dan Vina pada 2016 silam. Dia juga mengaku tidak mengenal kedua korban. Saat kejadian malam, Saka mengaku sedang berada di rumahnya.

“Saya sedang ada di rumah bersama kakak dan paman saya,” katanya kepada wartawan di Cirebon, Sabtu petang (18/5/2024).

Ia berulang kali menegaskan bahwa tidak mengenal sama sekali dengan korban Eky dan Vina. Saka Tatal ikut ditangkap polisi beberapa hari setelah kejadian bersama terdakwa yang lain.

Namun, sesaat sebelum ditangkap, Ia mengaku disuruh oleh paman untuk mengisi bensin motornya. Namun, setelah itu, tanpa ada penjelasan, Saka Tatal ikut dibawa oleh polisi.

“Sebelum saya ditangkap Polisi, saya disuruh paman mengisi bensin motornya. Selesai dari SPBU, saya pulang mau ngembaliin motor. Pas sampai di rumah sudah ada polisi dan langsung ditangkap tanpa penjelasan apapun langsung dibawa ke Polres Cirebon Kota,”sebutnya.

Info Kosan

Diduga Ubah Nama dan Kabur ke Bandung, Orang Tua Pegi Setiawan Bisa Dipidana?

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Polisi mendalami dugaan orang tua Pegi Setiawan alias Pegi alias Perong alias Robi Irawan melakukan obstruction of justice atau merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan sepasang kekasih Vina dan Rizky (Eky) yang terjadi di Cirebon Kota, Jawa Barat pada 2016 silam.

Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Pol Surawan. Dia mengatakan, pihaknya akan mempelajari lebih dahulu keterangan dari para saksi termasuk kedua orang tua Pegi Setiawan.

Dalam hal ini pun, kata Surawan, penyidik telah memeriksa orang tua, yaitu bapak kandung dan ibu tiri dari Pegi Setiawan serta pemilik kos, tempat mereka bertiga tinggal yaitu di Desa Ketapang, Kabupaten Bandung Jawa Barat, dan kepala lingkungan atau RT di Cirebon.

“Terkait apa bisa dipidanakan atau tidak sementara kita analisis dulu terkait keterangan yang diberikan oleh orang tua (Pegi Setiawan),” kata Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5/2024).

Surawan belum berkomentar lebih jauh mengenai hal ini. Dia meminta awak media untuk menelaah aturan di dalam KUHP khususnya yang membahas soal perintangan perintangan penyidikan.

“Di situ ada pada Pasal 221 ayat (1) atau ke (2). Silahkan rekan-rekan pelajari,” jelas Surawan.

Bunyi pasal 221 KUHP ayat 1:

Diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah:

1. Barang siapa dengan sengaja menyembunyikan orang yang melakukan kejahatan atau yang dituntut karena kejahatan, atau barang siapa memberi pertolongan kepadanya untuk menghindari penyidikan atau penahanan oleh penjahat kehakiman atau kepolisian, atau oleh orang lain yang menurut ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi menjalankan jabatan kepolisian;

2. Barang siapa setelah dilakukan suatu kejahatan dan dengan maksud untuk menutupinya, atau untuk menghalang-halangi atau mempersukar penyidikan atau penuntutannya, menghancurkan, menghilangkan, menyembunyikan benda-benda terhadap mana atau dengan mana kejahatan dilakukan atau bekas-bekas kejahatan lainnya, atau menariknya dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat kehakiman atau kepolisian maupun oleh orang lain, yang menurut ketentuan undang-undang terus-menerus atau untuk sementara waktu diserahi menjalankan jabatan kepolisian.

 

Ditreskrimum Polda Jabar telah menetapkan Pegi Setiawan alias Perong sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky alias Eky.

Info Kosan

Ashley Jakarta Wahid Hasyim: Akomodasi Terjangkau dengan Fasilitas Instagrammable di Jantung Jakarta

Ashley Jakarta Wahid Hasyim yang Instagrammable ini terletak strategis di pusat kawasan bisnis dan hiburan di Kota Jakarta Pusat.

Info Kosan

Pulau Seribu ajak generasi promosi wisata muda melalui Abang None

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu mengajak generasi muda setempat untuk ikut terlibat dalam mempromosikan wisata daerah kepulauan itu kepada masyarakat luas antara lain dengan mengikuti Pemilihan Abang None 2024.

“Hari ini, kami menggelar ‘roadshow’ (pertunjukan keliling) Pemilihan Abang None 2024 dengan berparade dan menunjukkan bakat mereka di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) Sudirman-Thamrin,” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Kepulauan Seribu , Sonti Pangaribuan di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan agenda ini adalah salah satu upaya untuk memberikan informasi terkait pendaftaran acara tahunan itu, agar masyarakat dapat berpartisipasi dan berkompetisi untuk pemilihan menjadi Abang None Kepulauan Seribu Jakarta.

“Hari ini kami bersama puluhan Abang None Kepulauan Seribu adakan parade di Jalan Jenderal Sudirman mulai dari depan Menara BCA hingga halte JPO Phinisi,” kata dia.

Baca juga: Jakarta Pusat menargetkan 300 orang ikut pemilihan Abang None 2024

Ia mengatakan selain parade, para Abang None ini juga menunjukkan bakat mereka berupa penampilan gaya bebas berbasket, engrang, tari nandak dan sepatu roda (roller blade).

Selain itu, dibuka stan untuk pendaftaran Abang None Kepulauan Seribu Jakarta Tahun 2024.

“Kami juga menggelar layanan cek kesehatan dan permainan hiburan seperti Seribu Quiz dan Nandak Challenge. Masyarakat pun terlihat antusias di stan ini,” kata dia.

Dirinya berharap melalui kegiatan ini dapat mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk ikut serta dalam pemilihan Abang None Jakarta 2024 yang sebentar lagi akan ditutup.

Baca juga: Srikandi Berkarya beri inspirasi untuk berkarya lewat Abnon Jakarta

“Semoga ‘roadshow’ ini dapat menarik minat semangat masyarakat. Selain itu, kami juga mempromosikan destinasi wisata Kepulauan Seribu yang tidak kalah cantiknya dengan kota-kota besar lainnya,” ujarnya.

Abang Kepulauan Seribu, Rio Martino Sebastian mengatakan ‘roadshow’ ini bukan yang pertama karena sebelumnya juga telah dilaksanakan di beberapa universitas (kampus) hingga tempat dunia maya.

Para Abang None menginformasikan tentang pendaftaran, pengetahuan Abang None Jakarta, hingga promosi pariwisata Kepulauan Seribu.

“Stan kami cukup ramai dikunjungi masyarakat, bahkan mereka tertarik. calon Abang None 2024 nanti memiliki wawasan luas tentang sejarah Jakarta dan tentu memiliki kreativitas yang tinggi,” kata dia.

Baca juga: Pendaftar Abang None di Jakpus baru 53 orang

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Redaktur: Edy Sujatmiko
Hak Cipta © ANTARA 2024

Info Kosan

Megawati Singgung Leletnya Upaya Tangani Problem Pangan dan Ketahanan Energi

Tukang Becak Jakarta, Jakarta – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bercerita tentang pengejawantahan salah satu ajaran Bung Karno yakni Trisakti; berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. 

Megawati meyakini, Trisakti merupakan perwujudan ideologi Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang masih relevan hingga saat ini, dan tetap menjadi daya penggerak kemajuan Indonesia Raya.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024). Adapun Rakernas PDIP kali ini mengusung tema “Satyameva Jayate: Kebenaran Pasti Menang” dan subtema “Kekuatan Persatuan Rakyat dalam Kebenaran”.

“Dari pembukaannya saja, terkandung hakekat kemerdekaan, cita-cita bangsa, dan tujuan bernegara. Semua dirumuskan dengan baik, relevan hingga saat ini, dan tetap menjadi daya penggerak kemajuan Indonesia Raya kita,” kata Megawati.

Konsep Bung Karno Dihapus Rezim Orba

Menurut Megawati, demi mewujudkan Trisakti tersebut, Bung Karno pernah menggagas pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana, melalui pendekatan ilmiah dengan melibatkan lebih dari 600 doktor dari berbagai disiplin ilmu. 

Namun sayang, konsep tersebut sempat “dihapus” saat rezim otoriter Soeharto berkuasa. Padahal, semangat dan pola dasar tersebut selalu aktual untuk menjawab dinamika dan perkembangan zaman.  

“Orang selalu bilang kenapa waktu jaman Pak Harto dihilangkan disembunyikan? Lalu saya buka, salahnya bapak saya apa tho? Padahal ini dibuat untuk konsep masa depan melalui pendekatan ilmiah, dengan melibatkan lebih dari 600 doktor lho, bukan dokter. Doktor jadi ilmuwan ilmuwan, akademisi, saintis dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai disiplin ilmu,” ungkap Megawati. 

“Semangat dan pola dasar pembangunan tersebut selalu aktual, misalnya apa terkait pentingnya penguasaan ilmu-ilmu dasar, membangun kedaulatan pangan, energi, kesehatan rakyat, hingga penguasaan teknologi yang menopang industri maju,” sambung dia.     

Info Kosan

Google

Google