Warga Diminta Kosongkan Kampung Susun Bayam, Jakpro Klaim Sudah Ganti Untung
Tukang Becak Jakarta, Polemik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan warga Kampung Bayam terkait hunian Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara, belum menemui titik temu.
Terbaru, warga yang berasal dari Kelompok Tani Kampung Bayam Madani mengaku digeruduk dan diusir dari KSB.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang ditugaskan mengelola Kampung Susun Bayam menegaskan telah memberikan ganti untung kepada total 642 kepala keluarga (KK) warga Kampung Bayam.
Melalui keterangan resminya, PT Jakpro menyampaikan, Kampung Susun Bayam dibangun untuk meningkatkan potensi ekonomi, pariwisata, budaya, lingkungan layak huni dan berkelanjutan.
Warga diminta mengosongkan KSB karena Jakpro mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengelola Kawasan Olahraga Terpadu Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, dari Pemprov DKI Jakarta dengan program Resettlement Action Plan (RAP). Program telah dimulai sejak 2019 silam.
“Melalui program Resettlement Action Plan (RAP) yang berlangsung cukup panjang tahapan prosesnya, yaitu dimulai pada akhir 2019 hingga pertengahan 2021, PT Jakpro selalu mengedepankan asas kemanusiaan dan musyawarah serta mendorong partisipasi masyarakat,” demikian keterangan tertulis PT Jakpro, diterima Selasa (21/5/2024).
PT Jakpro membantah melakukan usir paksa terhadap warga gusuran JIS tersebut. Pasalnya, sosialisasi kepada warga Kampung Bayam kala itu rutin dilakukan.
Selain itu, PT Jakpro mengeklaim juga telah menjalin komunikasi dengan perangkat kewilayahan atas isu-isu yang terjadi di lapangan melalui pendekatan humanis, inklusif dan edukatif.
Menurut Jakpro, warga Kampung Bayam yang mendapatkan kompensasi atas pembongkaran huniannya pun telah sepakat untuk membongkar secara mandiri bangunan yang dimilikinya, sesuai dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) yang disepakati kedua belah pihak, di mana warga sepakat untuk mengosongkan area eksisting dalam jangka waktu 30 hari.
“Mayoritas warga menyatakan bahwa RAP lebih humanis dan sangat membantu warga di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Ibu Kota ketika itu,” kata Jakpro.